Bermula dari kampus,
Ivan dkk dikabarkan bisnis jeans
Ketika
generasi muda ditanya jenis bisnis yang bakal di tekuni, bias di pastikan rata-rata bakal menjawab bisnis yang terkait hobi. Selain menyenangkan tentu
saja bidnag ini sudah dikuasai betul oleh anak muda.demikian halnya jika
pertanyaan itu di lontarkan kepada Ivan Paranginangin, ia langsung memilih bisnis
jeans. ‘’ karna saya memang suka denim,’’ ujar lajang kelahiran 24 mei 1987,
ini.
Ivan
mengibarkan jeans dengan merek VMJ (vision mission jeans) jangan anggap enteng
merek ini. VMJ bukanlah jeans ecek-ecek kelas kaki lima. Jeans buatan Ivan
khusus menyasar kelas menengah – atas. Harganya dipatok Rp 300-an ribu keatas.
‘’karena kualitas kami tidak kalah dengan brand luar negri,’’ katanya sembari
mengaku harga VMJ sedikit di bawah LEVI’S. kini, bisnis Ivan masih dalam
perkembangan. Meski omset masih Rp 15 juta/bulan, menurutnya VMJ punya masa
depan yang cukup cerah,’’ Respon pasar sngat bagus,’’ ia mengklaim. Hingga saat
ini, total 400 jeans terjual yang sudah terjual.
Ihwal
bisnis ini, Ivan mengaku berangkat dari tugas kuliah, lulusan prasetya mulya
business school ini mengatakan VMJ bermula dari tugas kuliah. ‘’ ketika itu
kami disuruh membuat business plan. Karena saya hobi raw jeans, maka saya
putuskan membuat jeans, ‘’katanya. Bersama 3 rekanya yang lain; Raditya dwi
putra (R&D manager), Ahmad ivan fadli (marketing manager) dan Trihadi
budiawan erhan (finance manager) ia mulai memikirkan bisnis ini. Ivan didapuk
CEO sekaligus CEO oleh teman –temanya.
Ternyata
tidak sampai disitu saja. Sebab, Ivan dkk. Juga harus memikirkan model
celananya .sekedar basic jeans, dianggap tak ada pembeda dengan merek lainya.
Mereka lantan memantau perkembangan jeans diluar negri, khususnya jepang.
Kenapa jepang? Perkembangan jeans dinegri matahari cukup bagus dari segi model
maupun kualitas bahanya.
‘’kami
meriset trend jeans dunia dan khususnya Indonesia,’’ kata Ivan yang juga
terinspirasi dari uniqlo, skull, APC, dan tira jeans ini. Ivan mengaku tidak
mudah memadukan komposisi cutting. Meski melirik tren jeans dunia, dia tidak
bisa mengadopsi mentah-mentah. ‘’karena ukuran mereka juga lebih
besar.penyesuaian size akhirnya mempengaruhi cutting-nya,’’ jelas dia. Setelah
utak-atik, mereka menemukan komposisi pas untuk VMJ.cutting VMJ yang slim, dan
skinny menjadi ciri khas dan sekaligus digandrungi anak muda.
(Franky slamet, dkk.,2016.
Dasar-dasar kewirausahaan teori dan
praktik. Jakarta: penerbit indeks.)
di tulis ulang oleh -siabidinblog